“Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.”
Pepatah sederhana yang mungkin tidak asing bagi kita orang Indonesia, pepatah
ala Indonesia ini sangat dikenal dan populer, namun sudahkan anda renungkan
seberapa besar makna pepatah ini bagi kehidupan kita, kehidupan manusia?.
Pepatah ini sederhana tapi maknanya tak
sesederhana apa yang kita pikirkan, kita bisa memaknainya, bahwa bila kita
mengumpulkan sesuatu sedikit demi sedikit maka pada saatnya nanti kita akan temui
sedikit itu menjadi banyak, bila kita
mengumpulkan serupiah demi rupiah, pada saatnya kita akan dapatkan sepundi.
Namun sesungguhnya pepatah ini tak sekedar berbicara tentang hidup hemat, atau
ketekunan menabung.
Pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih
berharga dari sekedar sekoper uang, yaitu: bila kita mampu mengumpulkan
kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan dapati
kebesaran dalam jiwa kita.
Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan
kebesaran jiwa sang pemiliknya? Yaitu, bila disertai dengan secercah kasih
sayang di dalamnya. Ucapan terima kasih, senyuman, sapaan ramah, atau pelukan
bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam liputan kasih
sayang, ia jauh lebih tinggi daripada bukit tabungan anda.
Menyisihkan duri dijalan, menunjukkan jalan orang yang
tersesat, santun dalam bersikap, hati-hati dan ramah dalam berbicara adalah
kebaikan-kebaikan yang bisa kita kumpulkan berawal dari keyakinan (iman) yang
lama tertanam dalam dada, hingga pada saatnya nanti akan menuai hasil jauh
menakjubkan dibanding dengan apa yang anda pikirkan.
Orang dicintai bukan banyak hartanya, orang dirindukan
bukan karena rupanya, orang dihormati bukan karena jabatannya, namun orang akan
dicintai, dirindukan, dan dihormati karena ia kaya kebaikan. Orang yang paling
beruntung di dunia ini adalah yang paling paham tentang kebaikan dan mau melakukannya
secara teratur.
Mulialah melihat yang dengan teliti hal kecil-kecil di
sekitar kita dari kebaikan-kebaikan, kumpulkan hingga ia menjadi hal yang dapat meninggikan derajat kita di sisi
Tuhan yang maha kuasa Allah S.W.T.
0 komentar:
Post a Comment