Manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik karena telah disempurnakan penciptaan-nya. Yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain adalah manusia mempunyai otak untuk berpikir. Otak adalah ciptaan yang luar biasa dan tidak ada yang bisa meniru membuatnya. Keajaiban cara kerjanya membuat kagum para ilmuwan dan para peneliti, ini tidak dimiliki melainkan hanya manusia saja.
Otak untuk berpikir adalah Anugerah teragung yang diterima oleh manusia di alam ini. Bayangkan saja manusia hidup tanpa otak atau mungkin punya otak tapi tidak waras, pasti manusia akan dipandang rendah dan murahan bagai barang yang tak berguna. Keberadaannya seperti tidak diharapkan, dan tenaganya tidak dibutuhkan lagi, karena orang tidak berakal jika dipaksakan untuk melakukan sesuatu pastilah kacau balau hasilnya dan akan banyak mendatangkan kerugian. Atau dengan kata lain orang dapat bermanfaat bagi kelestarian dan kemakmuran kehidupan ini dimulai dari Anugerah akal yang sehat ini.
Perlu diketahui pola berpikir manusia di bumi ini banyak macam-nya. Anak-anak punya pola berpikir berbeda dengan remaja, dewasa dan dengan yang tua. Dalam perkembangan pola berpikir itu melalui proses panjang seumur hidup manusia melalui berbagi latihan langsung maupun hasil dari apa yang dialami sehari-hari yang akan dipahami dan dimengerti dari hasil perenungan dan penghayatan. Ciri orang berpikir yang pola berpikir senantiasa dinamis dan berkembang adalah orang-orang yang mau merenung / mentadabburi apa yang telah terjadi pada dirinya atau pada orang-orang sekelilingnya atau pada fenomena yang terjadi baik pada masyarakat atau alam sekitarnya.
Pola pikir jika tidak berkembang atau dinamis akan rentan terjadi bentrok pemikiran. Hal ini terjadi di sinyalir karena banyak didapati orang yang fisik dan penampilannya dewasa, namun pola berpikir-nya seperti remaja bahkan anak-anak yang biasanya lebih mengedepankan ego dan hawa, disebabkan pula teman bergaul mereka biasanya adalah yang sejajar usianya dengan merek tanpa memandang yang lainnya. Orang yang mempunyai kedewasaan berpikir yang sama adalah teman yang tepa untuk dijadikan teman berpikir untuk mengembangkan pemikiran yang lebih baik yang akan bermanfaat bagi diri sendiri dan meluas pada orang-orang atau masyarakat sekitarnya.
Berpikir dewasa itu sama sekali tidak identik dengan usia dewasa seseorang, karena banyak orang yang usianya dewasa namun cara berpikir-nya masih seperti remaja, atau mungkin sebaliknya. Berpikir atau berpola pikir dewasa ini sangat penting untuk dipelajari bagi setiap orang untuk menyiapkan dirinya sebagai seorang pemimpin untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Ketahuilah bahwa dari kebiasaan berpikir dewasa akan melahirkan atau terbentuk pemikiran-pemikiran jernih dan seiring berjalannya waktu akan semakin jernih. Berpikir jernih di sini adalah pola pikir manusia bijaksana karena kearifan serta keluasan ilmunya, yang jauh dari keinginan-keinginan syahwat, kepentingan pribadi atau hanya kelompok tertentu saja. Maka perlulah terlebih dahulu menjernihkan terlebih dahulu pikiran bagi siapa saja yang hendak menjadi pemimpin, karena kesuksesan seorang pemimpin dimulai dari berpikir yang jernih.
Berpikir jernih sesuai dengan kata jernih sendiri berarti bersih, bening, tidak suram, tidak buram, tidak keruh. Maksudnya adalah bersih, bening dari berpikir yang buruk (negatif), berpikir yang dipengaruhi keinginan diri yang kadang di-setir oleh hawa nafsu.
Saya kira banyak orang yang mengetahui hikmah dari berpikir yang jernih dalam kehidupan ini. Berpikir jernih kunci meraih kesuksesan bersosial masyarakat dan berketuhanan di antaranya yang terpenting lagi saya sebutkan di sini dengan berpikir yang jernih adalah sumber kedamaian untuk semua, dengan berpikir yang jernih adalah kunci kesuksesan untuk meraih kemuliaan di dunia ini hingga di hari kemudian.
0 komentar:
Post a Comment