Thursday, November 6, 2014

MANUSIA DAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN


Manusia Adalah Hakim
Manusia telah di ciptakan dalam bentuk yang paling sempurna dibanding makhluk yang lain, yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain adalah manusia memiliki akal pikiran dan hati, dengannya manusia ditinggikan derajatnya atau bisa saja sebaliknya akan menjadi rendah serendah-rendahnya.
Manusia dengan karunia akal dan hati menjadi mulia sebab akal dan hatinya mengikuti petunjuk jalan yang benar, sehingga disebut akalnya bersih - sehat dan juga hatinya bersih - sehat. Sehat mengandung pengertian bebas dari penyakit-penyakit hati dan pikiran, bersih dalam pengertian merdeka dari sifat-sifat tercela hati dan pikiran. Kemudian manusia yang memiliki akal dan hati yang sehat akan selamat, selamat dari bahaya dunia dan hari kemudian.
Sebaliknya manusia menjadi hina dengan karunia akal dan hati sebab akal dan hatinya mengikuti petunjuk jalan yang tidak benar (sesat), sehingga disebut akalnya kotor - berpenyakit dan juga hatinya kotor - berpenyakit. Sehingga dirinya dihinakan dalam sudut pandang agama.
Manusia dengan karunia akal dan hati menjadi mulia dengan perjuangan yang besar (perang besar) musuhnya adalah hawa nafsu. Siapa yang bisa menguasai hawa nafsunya, maka ia telah menang dengan keburukan-keburukan yang di sebabkan oleh hawa nafsunya.
Sering tidak disadari bahwa manusia setiap saat telah membuat Keputusan. Manusia dengan akal dan hati yang dimiliki menjadi hakim yang memutuskan akan banyak hal atas dirinya sendiri dan orang lain. Karena setiap ucapan, tindakan, kebijakan yang telah anda buat adalah Keputusan anda, lantas sudahkah anda pernah menelaah Keputusan anda benar atau salah, tepat atau tidak tepat?

Pengaruh Akal Dan Hati Manusia Dalam Mengambil Keputusan.
Memposisikan diri dalam kebenaran putusan baik itu ucapan, tindakan, kebijakan itu tak mudah. Di situ akan banyak godaan, gangguan dan rintangan, yang tampak atau tersembunyi. Datang dari yang dekat atau yang jauh.
yang menjadi obyek sasarannya adalah hawa nafsu, pasukannya bernama syaitan panglimanya adalah Iblis.
Akal yang dimaksud adalah tempat menerima pengetahuan, itu sangat berpengaruh dalam mengambil sebuah Keputusan. Manusia yang memiliki banyak pengetahuan dari mengalami langsung atau dari orang lain ataupun dari membaca buku memiliki Keputusan yang lebih adil dari pada Keputusan orang yang miskin pengetahuan, karena memiliki banyak referensi sebagai bahan pertimbangannya.
Hati itupun ada pendidikannya, pendidikan olah hati yang mengajarkan untuk membersihkan hati dari perasaan dan sifat tercela. Seperti sombong, iri, pemarah, dendam dll. Hati sangat berperan dalam masalah kebijaksanaan putusan. Sebagai contoh seorang pemarah tidak bisa memenuhi syarat menjadi seorang qodhi (hakim). Seorang yang sombong atau memiliki sifat iri dan dendam dipastikan keputusannya tidak bijaksana.
Mulailah kita meneliti terhadap apa yang telah kita tetapkan dan apa yang akan kita putuskan. 
Contoh-Contoh Keputusan Untuk Diri sendiri :
ü Senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan.
ü Senantiasa berhati-hati dalam berbicara.
ü Senantiasa berhijab (menutup aurat secara sempurna).
ü Senantiasa senyum, salam dan menyapa bila bertemu sesama.
ü Menjaga sikap di hadapan guru.
ü Menjaga perasaan sahabat.
ü Menjaga keharmonisan keluarga.
ü Memuliakan tetangga.
ü Memuliakan tamu.
ü Sederhana dalam berpenampilan.
ü Sederhana membangun tempat tinggal.

Dan masih banyak lagi keputusan-keputusan yang akan anda putuskan yang sifatnya temporer maupun permanen.

Hanya orang yang akalnya sehat dan hatinya bersih yaitu orang iman yang bertakwa dan mendapat petunjuk Allah yang dapat bertahan dan menetapi pada Keputusan yang benar secara haqiqi.

0 komentar:

Post a Comment