Tuesday, February 18, 2014

TERMASUK PENULIS TIPE APAKAH ANDA ?


Lirik Fenomena Baca Tulis .....


Budaya menulis itu diawali dengan minat baca yang bagus, minat baca sangat berpengaruh bagi minat menulis seseorang. Orang yang senang membaca mempunyai persentase menulis lebih besar dari pada yang minat bacanya rendah. Seseorang menulis bersumber dari apa yang dialami langsung dan apa yang dia baca jika salah satunya tidak ada maka untuk menuju kearah suka menulis itu menjadi kecil kemungkinannya, apalagi menuju menjadi penulis yang berkualitas. 

Di kabarkan di berbagai media baik cetak maupun elektronik, atau dikalangan peneliti terkait kebiasaan membaca ini, Indonesia persentase-nya masih dibilang rendah, tempo di tahun 2011 mengabarkan kemampuan membaca, dan menghubungkan satu atau banyak informasi, baik yang bertalian maupun bertentangan, lebih dari 50 persen siswa Indonesia berada pada level ke-2. Adapun kemampuan menafsirkan dan memadukan informasi skornya hanya 399 atau peringkat ke-56 dari 65 negara. Bagaimana dengan tingkat kemampuan memadukan atau menginterpretasikan informasi? Lebih parah lagi. Lebih dari 50 persen siswa Indonesia menempati peringkat di bawah level ke-2. 

Di tahun  2012 mengabarkan persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,01 persen. Artinya dalam 10.000 orang hanya 1 orang saja yang memiliki minat baca, jadi betapa rendahnya minat baca orang-orang Indonesia di tahun itu. Penyebabnya utama nya adalah banyak orang yang mempunyai kemampuan membaca bagus namun tidak menerapkan-nya atau dengan kata lain adalah malas untuk membaca, jadi adanya program melek aksara perlu diteruskan dengan adanya melek senang membaca.


Teknologi, Pengaruhi Minat Baca Tulis ???

Tidak mengherankan lagi jika seorang anak memegang hand phone yang di tahun dua ribuan termasuk barang mewah dan hanya kalangan tertentu saja yang memilikinya dan mayoritas pemiliknya adalah kalangan pengusaha (orang dewasa). Sekarang anak setingkat SD saja sudah kenal HP dan banyak yang di-belikan orang tuanya, saat ini seringkali anak remaja disibukkan dengan otak atik ponsel-nya, bermain di jejaring sosial, game atau fitur lainnya. Berdasarkan penelitian pengguna ponsel pintar di Indonesia terus meningkat. Bahkan, sebuah lembaga riset menyebutkan bahwa Tanah Air berada di peringkat kelima dalam daftar pengguna smart phone terbesar di dunia (detik.com).

Smart Phone, Sumber Kemalasan ??? 

Lalu apakah Lahirnya Smart Phone itu menjadi penyakit untuk perkembangan minat baca tulis??
Jawabnya adalah bukan menjadi penyakit atau sebagai penyakit tapi hadirnya Smart phone bisa menumbuhkan penyakit yang menghilangkan gairah baca, paparan di atas tidak serta-merta seluruhnya menghasilkan gelapnya masa depan budaya baca tulis di Indonesia. 

Perkembangan teknologi yang didalamnya ada Internet dan gadget yang dikemas dalam sebuah Phone yang terkenal sekarang dengan nama "Smart Phone" justru membuka terobosan baru modus penumbuhan minat baca dan menulis pada para remaja. Remaja bisa memiliki karakteristik tumbuh bersama website, blog , dan media sosial. Mereka juga memiliki kemampuan tinggi dalam mengakses dan mengakomodasi informasi, serta memiliki kemampuan lebih dalam pengembangan diri serta cepat akrab dengan teknologi tinggi. mereka punya potensi yang lebih banyak lagi yang beragam, terkadang mereka lebih cerdas daripada yang kita duga.

Teknologi penyebab penyakit malas bagi yang tidak bisa memanfaatkan kemudahan dan kebaikannya sebagai sumber dan media belajar membaca dan menulis, dengan demikian perlulah bagi para remaja pelajar, pemuda untuk sebuah pemahaman tentang manfaat dan potensi dari teknologi itu sendiri. Zaman sudah berbeda dengan zaman-zaman sebelumnya, yang tepat bukan sebuah larangan bagi remaja untuk menggunakannya akan tetapi perlunya pembekalan sebuah pemahaman positif dan pemahaman tentang manajemen waktu.

Internet, di tahun 2014?

Di tahun 2014 ini sudah mulai tampak kebaikan teknologi mewadahi potensi baca tulis, terlihat dari lahirnya blogger-blogger muda dari kalangan pelajar baik tingkat Sekolah menengah hingga pemuda di Perguruan tinggi, mulai blog guru sekolah dasar hingga blog dosen perguruan tinggi, dan masih banyak lagi diluar itu.



Teknologi bisa ditumbuhi penyakit sebagai tempat tumbuhnya penyakit malas dan menyia nyiakan waktu bagi orang yang salah menggunakan dan memanfaatkannya. Di Indonesia, game online sudah digemari yang tentu saja didominasi oleh kelompok umur muda atau remaja. Penggunaan Play Station, Penggunaan Game di Facebook dan di situs-situs lain secara terus menerus dan berlebih adalah sumber kemalasan membaca dan menulis. Remaja pergi ke Facebook bukannya membaca atau menulis sesuatu yang bermanfaat malah sibuk di seputar kolom komentar dan cat, update status juga bukan tulisan yang bermakna / bermutu. itulah teknologi tempat tumbuhnya kemalasan dan kesia-siaan.



Apakah Menulis Seluruhnya Manfaat ?

Banyak tipe penulis dilihat dari tujuan seseorang menulis, 
Menulis Untuk Ilmu pengetahuan dan penelitian,  Penyebaran Agama Da'wah, Untuk penyampaian idealisme, untuk popularitas, untuk sekedar hobi dan semuanya tidak dipungkiri bisa disisipi dengan tujuan finansial walaupun itu penulisan yang bertujuan agama dan da'wah, karena pada hakekatnya usaha menulis sendiri membutuhkan sisi finansial yang tidak sedikit, yang membedakan diantara mereka adalah persentase-nya. 



Dinilai dari sisi manfaat atau tidak sebuah usaha menulis dapat dilihat dari sisi pembaca, tulisan tentang disiplin ilmu matematika akan sangat bermanfaat bagi pembaca yang menekuni matematika dan kurang begitu manfaat bagi yang menekuni ilmu sosiologi. Semua ilmu pada dasarnya mengandung manfaat tinggal ia dihadapkan kepada siapa, dihadapkan pada orang yang tepat atau tidak.




Semua tulisan tentang ilmu pengetahuan positif  yang mengandung nilai kebenaran  adalah baik dan manfaat, tulisan yang tidak bermanfaat adalah tulisan yang tidak mengandung nilai kebenaran. Informasi yang tidak valid, berita yang di-lebih-lebihkan itu semua menurut penulis tidak bermanfaat. Sekarang kita uraikan bagaimanakah tujuan kebanyakan orang dalam menulis.

Menulis Untuk Ilmu Pengetahuan dan Penelitian 


Penelitian (research ) bisa diambil pemahaman suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah.
Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah masalah, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkan penelaahan situasi yang meragukan. Masalah adalah titik sentral dari keseluruhan penelitian.
Seorang akademisi menyelesaikan tugas belajar-nya dengan melakukan sebuah penelitian, penelitian dilakukan dari hasil penelitian dituliskan dan dibukukan. Sebuah lembaga

research melakukan penelitian hasilnya dituliskan dan untuk dipublikasikan, hasilnya bisa dinikmati para pembaca-nya yang haus akan ilmu pengetahuan.


Menulis Untuk Penyebaran Agama dan dakwah


Aktivitas ini banyak dilakukan oleh para Kyai, ustadz, cendekiawan muslim  tulisan-tulisan atau yang bernuansa agama berupa kitab-kitab berbahasa arab maupun buku-buku berbahasa indonesia, atau-pun tulisan-tulisan yang menyebar di dunia maya  yang tujuannya adalah untuk menjunjung tinggi agama Islam yang dibawanya serta meninggikan kalimat Lailahaillallah di-muka bumi ini, menunjukkan jalan manusia menuju dua kebahagian yaitu didunia dan kelak setelah meninggal.






Menulis Untuk Menyebarkan Idealisme Pribadi 
Ada juga penulis yang menulis buku hanya demi sebuah idealisme. Idealisme berasal dari kata ide yang artinya adalah dunia di dalam jiwa (Plato), jadi pandangan ini lebih menekankan hal-hal bersifat ide, dan merendahkan hal-hal yang materi dan fisik. Realitas sendiri dijelaskan dengan gejala-gejala psikis, roh, pikiran, diri, pikiran mutlak, bukan berkenaan dengan materi (wikipedia Indonesia). Penulis seperti ini tak peduli apakah ia akan mendapatkan keuntungan finansial dari penjualan buku atau tulisan-nya. Baginya yang penting adalah menyampaikan visi dan misi yang ia anggap benar dan perlu disebarkan.




Menulis Untuk Menjadi Terkenal atau Popularitas diri


Salah kaprah bagi orang orang pemburu popularitas, si pemburu ini menganggap popularitas adalah segalanya. Mereka akan merasa sukses jika popularitas-nya meluas. Yang seperti ini biasanya akan merasa gagal total jika tidak berhasil menjadi yang ter-popular. Karena itu, segala cara dilakukannya untuk mendapatkan arti kesuksesan menurut mindset atau polapikir-nya sendiri yaitu "terkenal". Keberhasilan seorang penulis novel adalah novelnya disukai dan ia menjadi terkenal pikirnya, atau menulis apa sajalah, yang ada di benaknya adalah ingin terkenal, terkenal dan terkenal. Sehingga ia lupa bahwa sesungguhnya popularitas akan datang sendiri karena bagusnya niat dan tulus-nya  hati dalam menulis, karena niat yang bagus dan hati yang murni untuk menjadi yang bermanfaat akan terlahir tulisan indah, natural dan profesional (pen). 




Menulis Untuk Melepas Kepenatan Pikiran (Hiburan)
Ada kalanya orang menulis hanya untuk mendapatkan suasana santai (rileks). Dengan menulis kepenatan-nya akan hilang, ia bisa mendapatkan suasana rileks kembali. Menulis di-buku harian, tulisan tentang kejadian atau peristiwa yang dialami atau sekedar menulis puisi. Penulis yang seperti ini biasanya akan mengurai segala macam uneg-unegnya, kegelisahan-nya, dan keresahan-nya menjadi sebuah tulisan. Setelah menulis, biasanya dirinya akan merasa lebih lega. Bebannya terasa berkurang dan bisa kembali segar. Hasil tulisannya kadangkala tanpa diduga disukai banyak orang dan ia mendapatkan nilai finansial yang tidak pernah duga sebelumnya.




Menulis Untuk Menyalurkan Hobi
    Menulis berlandaskan hobi atau kegemaran, ini bisa kita jumpai di kalangan penulis online yang terkenal dalam wadah atau akun Blogger atau Wordpress secara gratis maupun berbayar, atau akun apapun di-internet. Mereka menulis apapun, mulai dari hal-hal serius hingga yang sepele sekalipun. Banyak diantara mereka mementingkan segi finansial, dan itu syah-syah saja asalkan jauh dari unsur penipuan bagi visitor. Fenomena menulis di Blog untuk finansial sekarang lagi trend dikalangan Blogger mania.





    Menulis Untuk Mendapatkan Finansial 
    Disini di maksudkan adalah 100 % orang menulis untuk finansial, penulis mengisi blog bisnis mereka, blog perusahaan mereka, jasa penulisan artikel dll. Mereka menjadikan menulis menjadi profesi-nya atau sumber penghasilannya, hal ini dibenarkan jika tidak melakukan kebohongan-kebohongan publik.

    Berbagai tujuan orang menulis yang telah dipaparkan diatas tidak menutup kemungkinan akan menjadi berkembang atau-pun bercabang-cabang mengingat banyaknya tujuan orang-orang didunia ini dalam menulis yang memiliki banyak perbedaan latar belakang.



    Di akhir tulisan ini penulis katakan bahwa aktivitas menulis adalah aktivitas mulia yang diwariskan oleh orang-orang pendahulu kita berabad yang lalu yaitu para ilmuwan-ilmuwan muslim pendahulu kita, para ulama' yang membuahkan karya-karya fenomenal yang  akan dikaji sepanjang masa karena nilai manfaatnya yang besar.