Monday, April 7, 2014

KEGELISAHAN AKAN ILMU

Bagaimanakah anda memaknai kegelisahan? Menurut tuan Wiki Indonesia Kegelisahan adalah keadaan psikologis dan fisiologis dicirikan oleh komponen somatik, emosional, kognitif, dan perilaku. adapun makna Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
sedangkan Fisiologi manusia adalah ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi manusia yang sehat, organ-organ mereka, dan sel-sel yang mereka tersusun.

Dapat diambil suatu pemahaman disini bahwa kegelisahan akan ilmu adalah keadaan seseorang dari segi kejiwaan (non fisik) dan fisik yang mengalami gejala-gejala perubahan proses berpikir manusia tentang sebuah Ilmu yang selalu terlintas di benak.

Kegelisahan akan ilmu adalah sebuah proses manusia menjadi cerdas dan berilmu, karena kecenderungannya untuk terus belajar. Jadi dalam hal ini bukan merupakan perubahan atau gejala-gejala yang bermakna negatif, namun suatu proses keilmuan seseorang untuk menjadi lebih matang dan sempurna.

Kegelisahan suatu ilmu ini adalah sebagai ciri fitrah seseorang yang tercipta sebagai makhluk yang berpikir. Karena manusia adalah makhluk berpikir itulah yang menjadi perbedaan dari ciptaan Allah yang lain.

Ada dua kecenderungan seseorang ketika mengalami kegelisahan akan ilmu.
Pertama: Kegelisahan-nya untuk mengetahui sesuatu.
Untuk memenuhinya ia bersikap secara fisik akan terlihat antusias terhadap suatu kajian ilmu tentang sesuatu, sehingga ia banyak belajar dengan membaca dan tukar pikiran dengan teman serta menggali informasi dengan segala cara. Dalam pikirannya selalu terngiang-ngiang jika apa yang dipikirkan belum terpecahkan atau menemukan jawaban Ilmu yang tepat untuk itu. Ini biasanya dialami oleh semua Manusia bukan makhluk terpelajar saja seperti yang disebut sebagai mahasiswa cendekiawan, dan sastrawan yang termotivasi akan pentingnya sebuah ilmu.

Kedua: Kegelisahan-nya untuk mencatat dan menuliskan sesuatu.
Dari hasil ia belajar dengan membaca, diskusi atau tukar pikiran, bertanya pada seorang ahli dan dari hasil belajar yang lain seperti melihat informasi di media Koran, TV, dll. Ia akan berusaha untuk menarik sebuah kesimpulan yang menurutnya adalah sebuah jawaban yang ideal menurut versi-nya berdasarkan gagasan dan pemahaman yang diperoleh dari berbagai sumber yang didapatkan.

Dua kecenderungan tersebut jika sudah terpenuhi maka kegelisahan akan Ilmu tentang sesuatu itu telah terpuaskan, dan akan muncul kegelisahan tentang ilmu yang lain. Nah itulah yang menjadi kebiasaan bagi seorang pemikir.

Kegelisahan akan ilmu adalah hal yang positif, yang akan menghasilkan produk-produk ilmu baru yang relevan sesuai zamannya. Namun perlu diketahui positifnya kecenderungan ini harus ditopang kuat dengan kondisi non fisik, kejiwaan (ruhani) yang kuat. Dengan kata lain seseorang dalam berpikir harus manyandarkan semua pikirannya kepada sang pencipta OTAK untuk berpikir itu sendiri. Hal ini berarti ketika seseorang dalam berpikir harus mempertimbangkan nilai kebenarannya berdasar aturan Tuhan.


Termasuk sikap selalu memohon bimbingan Allah SWT. dalam setiap aktivitas belajar, membaca, menulis. Berusaha menata hati untuk selalu berpikir untuk kemaslahatan dari hasil karya pemikirannya. Menata hati untuk tulus selalu karena Allah dalam semua aktivitas berpikirnya adalah wujud seseorang pemikir positif yang mempunyai nilai plus dan tidak pernah akan sombong.