Bagaimanakah anda memaknai kegelisahan? Menurut tuan Wiki Indonesia
Kegelisahan adalah keadaan psikologis dan fisiologis dicirikan
oleh komponen somatik, emosional, kognitif, dan perilaku. adapun makna Psikologi adalah
sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai
perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
sedangkan Fisiologi manusia adalah ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi manusia yang sehat, organ-organ mereka, dan sel-sel yang mereka tersusun.
sedangkan Fisiologi manusia adalah ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi manusia yang sehat, organ-organ mereka, dan sel-sel yang mereka tersusun.
Dapat diambil suatu pemahaman disini bahwa kegelisahan akan ilmu
adalah keadaan seseorang dari segi kejiwaan (non fisik) dan fisik yang mengalami
gejala-gejala perubahan proses berpikir manusia tentang sebuah Ilmu yang selalu
terlintas di benak.
Kegelisahan akan ilmu adalah sebuah proses manusia menjadi cerdas
dan berilmu, karena kecenderungannya untuk terus belajar. Jadi dalam
hal ini bukan merupakan perubahan atau gejala-gejala yang bermakna negatif,
namun suatu proses keilmuan seseorang untuk menjadi lebih matang dan sempurna.
Kegelisahan suatu ilmu ini adalah sebagai ciri fitrah seseorang
yang tercipta sebagai makhluk yang berpikir. Karena manusia adalah makhluk berpikir
itulah yang menjadi perbedaan dari ciptaan Allah yang lain.
Ada dua kecenderungan seseorang ketika mengalami kegelisahan akan
ilmu.
Pertama: Kegelisahan-nya untuk
mengetahui sesuatu.
Untuk memenuhinya ia bersikap secara fisik akan terlihat antusias
terhadap suatu kajian ilmu tentang sesuatu, sehingga ia banyak belajar dengan
membaca dan tukar pikiran dengan teman serta menggali informasi dengan segala
cara. Dalam pikirannya selalu terngiang-ngiang jika apa yang dipikirkan
belum terpecahkan atau menemukan jawaban Ilmu yang tepat untuk itu. Ini
biasanya dialami oleh semua Manusia
bukan makhluk terpelajar saja seperti yang disebut sebagai
mahasiswa cendekiawan, dan sastrawan yang termotivasi akan
pentingnya sebuah ilmu.
Kedua: Kegelisahan-nya untuk
mencatat dan menuliskan sesuatu.
Dari hasil ia belajar dengan membaca, diskusi atau tukar pikiran,
bertanya pada seorang ahli dan dari hasil belajar yang lain seperti melihat
informasi di media Koran, TV, dll. Ia akan berusaha untuk menarik sebuah
kesimpulan yang menurutnya adalah sebuah jawaban yang ideal menurut versi-nya berdasarkan
gagasan dan pemahaman yang diperoleh dari berbagai sumber yang didapatkan.
Dua kecenderungan tersebut jika sudah terpenuhi maka kegelisahan
akan Ilmu tentang sesuatu itu telah terpuaskan, dan akan muncul kegelisahan
tentang ilmu yang lain. Nah itulah yang menjadi kebiasaan bagi seorang pemikir.
Kegelisahan akan ilmu adalah hal yang positif, yang akan
menghasilkan produk-produk ilmu baru yang relevan sesuai zamannya. Namun perlu
diketahui positifnya kecenderungan ini harus ditopang kuat dengan kondisi non
fisik, kejiwaan (ruhani) yang kuat. Dengan kata lain seseorang dalam berpikir
harus manyandarkan semua pikirannya kepada sang pencipta OTAK untuk berpikir
itu sendiri. Hal ini berarti ketika seseorang dalam berpikir harus
mempertimbangkan nilai kebenarannya berdasar aturan Tuhan.
Termasuk sikap selalu memohon bimbingan Allah SWT. dalam setiap
aktivitas belajar, membaca, menulis. Berusaha menata hati untuk selalu berpikir
untuk kemaslahatan dari hasil karya pemikirannya. Menata hati untuk tulus
selalu karena Allah dalam semua aktivitas berpikirnya adalah wujud seseorang
pemikir positif yang mempunyai nilai plus dan tidak pernah akan sombong.